Jumat, 30 November 2012

:: 13 Nasehat kehidupan ::

1. Jika kita memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh waktu dan pikiran yang kita miliki akan habis dan kita tidak akan pernah menjadi orang yang produktif.

2. Kekurangan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk memaafkannya, mendoakannya, memperbaikinya dan menjaga aibnya.

3. Bukan gelar atau jabatan yang menjadi orang menjadi mulia. Jika kualitas pribadi
 buruk, semua itu hanyalah topeng tanpa wajah.

4. Ciri seorang pemimpin yang baik akan nampak dari kematangan pribadi, buah karya, serta integrasi antara kita dengan perbuatannya.

5. Jika kita belum bisa membagikan harta kekayaan, maka bagikanlah contoh kebaikan.

6. Jangan pernah menyuruh orang lain utk berbuat baik,sebelum menyuruh diri sendiri, awali segalanya dari diri sendiri.

7. Pastikan kita sudah bersedekah hari ini, baik dengan materi, dengan ilmu, tenaga, atau minimal dengan seyuman yang tulus.

8. Para pembohong akan dipenjara oleh kebohongannyasendiri, orang yang jujur akan menikmati kemerdekaan dalam hidupnya.

9. Bila memiliki banyak harta, kita akan menjaga harta. Namun jika kita memiliki banyak ilmu, maka ilmulah yang akan menjaga kita.

10. jiKalau hati kita bersih, tak ada waktu untuk berpikir licik, curang atau dengki sekalipun terhadap orang lain.

11. Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari otak, sedangkan bekerja ikhlas ialah bagian dari hati.

12. Jadikanlah setiap kritik bahkan penghinaan yang kita terima sebagai jalan untuk memperbaiki diri.

13. Kita tidak pernah tahu kapan kematian akan menjemput kita, tapi kita tahu persis seberapa banyak bekal yang kita miliki untuk menghadapinya.

¤ Cerita Penyesalan Cinta ¤

Suatu ketika ada seorang pemuda yang begitu sangat mengagumi sosok wanita yang selama ini diidamkannya. Pemuda itu terus berpikir bagaimana cara mendekati wanita yang diincarnya itu, ia bingung harus memulainya dari mana.
”Ahaaa … mendingan aku sering beli kaset di toko dia saja, kan bisa sering bertemu” Entah berapa keping kaset yang telah dibelinya. 

Walaupun kaset 
yang dibeli asal-asalan dan tidak diminatinya, pemuda itutetap membeli.
“Ini mas kasetnya”, dengan raut muka tersenyum ramah wanita itu memberikan kaset yang dibungkus kantong plastik hitam,
dengan sangat terbata-bata pemuda itu menjawab, “iy … iy … yaa … ma … makasih yaa”.

Pemuda itu pun pergi meninggalkan toko kaset itu dan anehnya setiap ia membeli kaset, ia tidak pernah membuka isi kaset itu, ia langsung menaruhnya di dalam kotak khusus yang disimpan rapi di dalam lemari pakaiannya.
Pemuda itu terus menerus melakukan rutinitas yang sama dan pada akhirnya ketika pemuda itu kembali ke toko kaset, dia merasaterkejut sebab penjaga kaset telah berubah;
“eits … bukan berubah karena dioperasi plastik loh” he he he … tapi penjaganya berganti orang.

Pemuda itu pun memberanikan diri untuk menanyakan keberadaan wanita yang selama ini diincarnya.
“Maaf, mbak … kalau mbak yang satunya ke mana ya ?”
“Maaf maksud mas, yang jaga toko di sini ?”
“Iya” “Aduh, mas … memangnya mas tidak tahu ya, apa yang sudah terjadi ?”
Pemuda itu hanya menggelengkan kepala.
“Maaf wanita yang mas maksud sudah tidak bekerja di sini lagi, dia telah pergi jauh dan tidak akan pernah kembali, ia sudah damai di sana”

Bagaikan disambar petir di siang bolong, pemuda itu ambruk, lalu ia pun bergegas pergi meninggalkan toko kaset kenangannya.
Sesampainya di rumah, pemuda itu akhirnya memberanikan diri untuk membuka kaset yang terbungkus plastik hitam satu persatu, alangkah kagetnya ia ketika plastik itu dibuka,di dalamnya terdapat lembaran kertas (surat yang diselipkan oleh wanita pujaannya).

BUNGKUSAN PERTAMA DIBUKA : “Apakah kamu punya waktu ?”
BUNGKUSAN KEDUA DIBUKA : “Kenapa tidak dibalas ?”
BUNGKUSAN KETIGA DIBUKA : “Apakah kamu mau jalan sama aku ?”
BUNGKUSAN KEEMPAT DIBUKA : “Beberapa kali aku selipkan surat tidak pernah kamu respon, ternyata selama ini aku telah salah menyukaimu. MUNGKIN DIRIMU BUKAN UNTUKKU”

Dengan sangat terbata-bata pemuda itu menangis sejadi-jadinya, ia menyesal dan menyesali atas semua yang terjadi
“Ya … Tuhan kenapa tidak sejak awal aku membuka plastik hitam ini ?”